Translate

Rabu, 10 September 2014

Habib Basirih

Habib Basirih, demikian sosok habib ini disebut. Nama sebenarnya adalah Habib Hamid bin Abas Bahasyim. Bahasyim adalah nama marganya. Bahasyim merupakan satu dari ratusan marga yang diakui sebagai keturunan Nabi Muhammad.
Perilaku hidupnya yang berbeda dengan orang kebanyakan membuat sosok Habib Hamid menjadi bahan perbincangan. Ditambah dengan keajaiban-keajaiban dan keanehan-keanehan yang dikaitkan dengan dirinya membuat Habib Hamid menjadi figur habib paling terkenal di seluruh Tanah Banjar.  
Kapten Arab Banjar Habib Alwi bin Abdullah Al-Habsyi, ditemani putranya Habib Ali dan putrinya Syarifah Sehun pernah datang mengunjungi Habib Hamid di kediamannya di Basirih untuk mengadukan nasib anaknya yang lain, Habib Thaha yang ditangkap oleh Belanda pada saat Indonesia belum merdeka. Dari balik pintu kecil rumah berkhalwatnya Habib Hamid cuma memberikan pensil yang ia patah menjadi dua bagian. Tak lama setelah peristiwa itu, tentara Jepang datang mengambil alih kekuasan atas Belanda, dan Habib Thaha dibebaskan.
Syarifah Sehun (83 tahhun) mengenang, saat itu Habib Hamid cuma bersyair, “Kasisiur tarabangan pesawat, kecapi dalam tempurung, sarimuka dikarat-karat, Amerika mendarat, Jepang terkurung.”
Tak hanya saat hidup Habib Hamid ramai dikunjungi orang. Saat ia sudah meninggal (tahun 1949) pun, peziarah datang tiap hari mengunjungi makamnya di Basirih, Kecamatan Banjar Selatan Banjarmasin. Beberapa majelis pengajian dan orang-orang tertentu mengunjungi makamnya pada tengah malam. Makam Keramat Habib Basirih pun menjadi objek wisata religius dalam daftar katalog Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin.
Sebagai keturunan Nabi Muhammad, silsilah Habib Basirih adalah sebagai berikut: Habib Hamid bin Abas bin Abdullah bin Husin bin Awad bin Umar bin Ahmad bin Syekh bin Ahmad bin Abdullah bin Aqil bin Alwi bin Muhammad Bahasyim bin Hasyim bin Abdullah bin Ahmad bin Alwi bin Ahmad Al-Faqih bin Abdurrahman bin Alwi Umul Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi Al-Alawiyin bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa An-Naqib Ar-Rumi bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-Uraidli bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husin, anak pasangan Ali bin Abi Thalib-Fathimah Az-Zahra, cucu Nabi Muhammad SAW



HABIB HAMID (wafat 1949) lebih dikenal dengan panggilan Habib Basirih. Basirih adalah nama kampung di Banjarmasin, tempat beliau tinggal. Diantara sekian habib yang terdapat di Banjar, sosok Habib Hamid paling fenomenal. Jalan hidupnya terbilang ganjil.
Di masa berkhalwat, Habib Hamid pernah beberapa tahun tinggal di atas pohon kelapa. Cerita tentang kewaliannya berkembang dalam beberapa versi. Tergantung siapa yang menuturkannya. Misalnya, beliau pernah menolong kapal yang nyaris karam di Laut Jawa (saat kejadian genting itu beliau sendiri masih berada di Basirih). Seorang pejabat tentara Jepang yang mengejeknya, tewas dalam kecelakan pesawat di Sulawesi. Kata-katanya 'bergaram'. Jika tidak dituruti, ada saja musibah yang bakal menimpa. Ayah beliau Habib Abbas adalah seorang saudagar pemilik kapal dagang. Sejak muda, Habib Hamid membantu orangtuanya dalam perniagaan berkapal itu. Hanya saja, setelah menikah, ulah Habib Hamid tidak bisa dipahami. Habib Basirih sejak saat itu dan seterusnya menceraikan hal-hal bersifat keduniaan.
03Pada hari Jumat dan Minggu, makamnya ramai diziarahi oleh pengunjung dari berbagai pelosok daerah bahkan manca negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar